Decision Support System
“Business Intelligence”
Disususn oleh:
RINA INDRIYANI
41183403100021
FAKULTAS
EKONOMI
AKUNTANSI-S1
UNIVERSITAS
ISLAM “45”
BEKASI
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan segala rahmat, petunjuk, dan karunianya, akhirnya pembuatan makalah ini dapat penulis
selesaikan.
Fungsi utama makalah ini adalah sebagai salah satu bahan penunjang dalam proses pembelajaran
terutama dalam mata kuliah Decision Support System. Topik yang penulis bahas dalam makalah ini adalah “Business Intelligence”.
Penulis menyadari bahwa dalam isi dan sistematika pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bekasi,
7 Desember
2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat
berbenah diri terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu
menyuguhkan produk dan layanan sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah,
dialah yang akan merajai persaingan. Secara ringkas Businnes Intelligence dapat
diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data yang
diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business intelligence dapat
membantu suatu perusahaan mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat membantu
perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan
keunggulannya (competitive advantage). Keberadaan Businnes Intelligence dalam
suatu perusahaan haruslah diawali dari pelaku bisnis itu sendiri karena
merekalah yang lebih mengetahui informasi dan analisa apa-apa saja yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan mereka jugalah yang
membutuhkan Businnes Intelligence. Disinilah nilai Businnes Intelligence bisa
menjadi besar dan berguna bagi perusahaan.
1.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian Business Intelligence?
2. Bagaimana sejarah Business Intelligence?
3. Apa kegunaan dari Business Intelligence?
4. Apa yang dimaksud Online Customer?
5. Apa yang di maksud Office
Depot?
6. Bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI) ?
6. Bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI) ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian
Business Intelligence.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Business Intelligence.
3. Untuk mengetahui kegunaan
dari Business Intelligence.
4. Untuk Mengetahui pengertian
Online Customer.
5. Untuk Mengetahui pengertian
Office Depot.
6. Untuk mengetahui bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI).
6. Untuk mengetahui bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Business Intelligence
Menurut Nadia Branon, Business Intelligence merupakan kategori yang umum
digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari
kalangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat.
Secara ringkas Business Intelligence dapat
diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data yang
diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business Intelligence biasanya dikaitkan
dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business intelligent
system merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi maupun
teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan businnes intelligence, seperti
mengumpulkan data, menyediakan akses serta menagnalisis data dan informasi
mengenai kinerja perusahaan.
2.2 Sejarah
Business Intelligence
Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada tahun
1958 oleh seorang peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau
mendefinisikan istilah intelligence sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan
memahami suatu hubungan timbal balik antara fakta-fakta yang disajikan
sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam bertindak untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki”. Business Intelligence seperti yang kita ketahui pada saat ini bisa
dikatakan sebagai hasil evolusi dari Decision Support System (DSS) yang dimulai
sekitar tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an. Sekitar tahun 1980an
mulai dari DSS, EIS (Executive Information System), data warehouse, OLAP dan
Business Intelligence mulai menjadi perhatian dan menjadi suatu kesatuan
system. Pada tahun 1989 dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner
menggunakan istilah Business Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah
tersebut sebagai seperangkat konsep dan metode yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan pembuatan keputusan dengan bantuan sistem yang berbasiskan fakta atau
realita yang terjadi
2.3
Kegunaan
Business
Intelligence
Perusahaan menggunakan Business Intelligence untuk memahami, meningkatkan
kinerja, penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang
bisnis baru.
Beberapa hal kegunaan Business Intelligence, antara lain:
·
Analisa dalam perilaku
konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
·
Mengukur, melacak dan
memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
·
Penganggaran,
perencanaan keuangan dan peramalan
·
Mengetahui kinerja
kegiatan pemasaran
·
Optimalisasi proses dan
kinerja operasional
·
Meningkatkan
efektifitaspengiriman dan pasokan
·
Analisa CRM (Customer
Relationship Management)
·
Analisa Resiko
·
Analisa nilai strategis
·
Analisa social media
Jika pada lembaga bisnis (profit
organization) Business Intelligence dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja
melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga pemerintahan
(non-profit organization) business intelligence dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja
sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta
pengelolaan anggaran yang tepat. Business Intelligence juga dapat membantu
suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan
membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi
perubahan trend tersebut.
2.4 Online
Customer
Setiap perusahaan berusaha untuk dapat
melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal
mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya
yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang
besar di lingkungannya. Perusahaan era sekarang telah beralih dari cara
marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi tidak hanya berkutat
pada 4P: Price, Product, Place, dan Promotion. Menurut Dr. Philip Kotler, fokus pada
pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar nantinya.
Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan metode get, keep, and grow
dengan teknologi yang dapat mendukungnya.Berikut ini ada beberapa teknologi yang dapat
membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah
yaitu:
2.4.1 Enterprise Resource Planning
(ERP)
Perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise
Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi,
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP sering disebut
sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
2.4.2 Supply
Chain Management (SCM)
Supply Chain Management adalah suatu
konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan
pola-pola pendistribusian produk secarat tradisional. Pola baru ini menyangkut
aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik. Supply Chain
Management menekankan pada pola
terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer
hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep Supply Chain Management ingin diperlihatkan bahwa rangkaian
aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan
tanpa sepakat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut
berlangsung secara transparan.
2.4.3 Sales
Force Automation (SFA)
Sales
Force Automation adalah sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales atau
Sales Management untuk membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsi sales force management.
Kombinasi antara modul Sales Force Automation (SFA)
dengan modul Marketing Automation (MA) inilah yang biasanya membentuk sebuah
aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Sales Force
Automation berfungsi dalam mengelola kinerja sales force perusahaan, mulai
dari mengelola leads yang didapatkan, memanage potensial penjualan, mengatur
aktifitas penjualan, mengotomatisasi sales quotation, dan seterusnya.
2.4.4 Data
Warehouse
Data warehouse adalah kumpulan
macam-macam data yang subject oriented, integrated, time variant, dan
nonvolatile dalam mendukung proses pembuatan keputusan.
Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanandimana pengguna dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis. Adapun karakteristik Data warehouse adalah sebagai berikut:
Ø Subject Orientied
Data warehouse diorganisasikan pada
subjek-subjek utama, seperti pelanggan, barang/produk, dan penjualan. Berfokus
pada model dan analisis pada data untuk membuat keputusan, jadi bukan pada
setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP. Menghindari data yang tidak
berguna dalam mengambil suatu keputusan.
Ø Integrated
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan
data yang berbeda. relational database, flat file, dan on-line
transaction record. Menjamin konsistensi
dalam penamaan,
struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama lain.
Ø
Time Variant
Data disimpan untuk menyediakan
informasi dari perspektif historical, data yang tahun-tahun lalu
per 4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu data warehouse/pada saat
pengcapture-an.
Ø NonVolatile
Setiap kali proses perubahan, data akan
di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak di perbaharui terus menerus. Data warehouse tidak
memerlukan pemrosesan transaksi dan recovery. Hanya ada dua operasi initial
loading of data dan access of data.
Data warehouse bukan hanya tempat
penyimpanan data, Data warehouse adalah Business Intelligence tools,
tools to extract, merubah (transform) dan menerima data (load)
ke penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi :
Ø Pengambilan dan pengumpulan data(termasuk dari luar organisasi yang dibutukan)
Ø Mempersiapkan data(transforming), seperti membersihkan dan mengintegrasikan data
Ø Penyimpanan data
(loading)
Ø Penyediaan data untuk analisis (query & reporting)
Banyak aplikasi Business Intelligence menggunakan data yang berasal dari
data warehouse ataupun data mart, namun sebenarnya tidak semua data warehouse digunakan untuk
Business Intelligence dan begitu juga sebaliknya, tidak semua aplikasi Business
Intelligence membutuhkan data warehouse. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan
yang berbeda dan lebih spesifik. Ada beberapa project saya yang menggabungkan
antara data warehouse, data transaksi bahkan ada juga dengan social media.
2.5 Office Depot
Teknologi
hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah konsep Customer Relationship
Management, bukan sebuah bentuk CRM
(Customer
Relationship Management). Hal ini didukung oleh pernyataan Don Peppers dan
Martha Rogers yang mencontohkan bahwa Business Intelligence yang merupakan
bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh dari CRM (Customer Relationship
Management) melainkan hanyalah pendukung atau penunjang dari konsep CRM (Customer
Relationship Management)
pada
sebuah perusahaan atau organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti
Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM (Customer Relationship
Management) yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis yang jitu bagi
perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai keuntungan yang
diinginkan.
Loyalitas pelanggan sangat diperlukan
bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap dapat hidup. Dengan adanya
loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan perusahaan ke depannya.
keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya membutuhkan biaya yang
lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama daripada mendapatkan
yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak untuk perusahaan kita
jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang
loyal biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang
kita, mereka membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka
lebih bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program
marketing perusahaan kita lebih efisien. Untuk dapat mempertahankan loyalitas
pelanggan dengan baik dan memperoleh keuntungan yang besar maka
diperlukan sebuah konsep CRM (Customer Relationship Management) pada perusahaan atau
organisasi. Karena menurut Dr. Robert Shaw dengan CRM (Customer Relationship
Management) dapat mencapai keseimbangan optimal antara investasi perusahaan dan
pemuasan kebutuhan pelanggan agar menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Teknologi nantinya dapat menyediakan dukungan untuk memperoleh pengetahuan
tentang customer dan ukuran dari keefektifan CRM (Customer Relationship
Management). Selain itu seperti yang penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM (Customer
Relationship Management)
dapat
membantu bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar
memperoleh pengertian yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka.
Jika tujuannya tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Contoh Sistem Business Intelligence (BI)
dan CRM (Customer Relationship Management) dalam penggalian
informasi dari database dapat membantu memprediksikan pola belanja seorang
pelangan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut Business Intelligence (BI) dengan tool data miningnya dapat membantu
perusahaan untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial. Dalam
meningkatkan CRM (Customer
Relationship Management) yang baik maka perusahaan harus dapat memperlakukan
mereka secara berbeda untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu itu
unik. Menurut Terobosan Business Intelligence
(BI) dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk memanfaatkan hubungan
dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan hubungan
dengan pelanggan, tools dari Business Intelligence (BI) digunakan untuk membantu sistem CRM (Customer
Relationship Management)
fokus
kepada pengambilan keputusan, penelitian pasar, target marketing, layanan
konsumen, dan kolaborasi konsumen dalam produk dan layanan. Mereka ingin
pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak dengan
mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi
pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic
CRM (Customer
Relationship Management). Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan
teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu
melakukan ke tiga hal tersebut.
OLAP pada Business Intelligence (BI) dapat
membantu pengimplementasian konsep CRM (Customer Relationship Management) pada
perusahaan. OLAP merupakan alat yang mendukung analisis secara
multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk melihat data dalam data
warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query pada database biasa
tidak dapat melakukannya secepat OLAP ini. Kemudian data mining ialah teknologi
yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti. Dengan
Business Intelligence (BI) dapat
dilakukan dengan cara data mining dimana menggali informasi penting tentang
perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan
perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar
mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat
melakukan market basket analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah
dibeli oleh para pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan
selanjutnya agar tidak mengalamikekurangan. Dengan adanya data mining kita juga
dapat melakukan clustering dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan
mana yang MVC (most valuable customer), MGC (most growable customer), migrator,
hingga yang below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam
melakukan suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak
mungkin perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero.
Ini juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan
produk atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang juga
mengusung Business Intelligence (BI) sebagai dasarnya, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan
cara melakukan monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang
berpengaruh pada kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini
nantinya dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan bagi perusahaan
untuk langkah selanjutnya dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Kebutuhan ini dalam tiap masa akan selalu berubah mengikuti perkembangan bisnis
itu sendiri.
2.6 Manfaat Business Intelligence
1. Menampilkan
pola penjualan sehingga mempermudah eksekutif
menggali informasi lebih dalam yang dapat digunakan dalam yang dapat
digunakan untuk keperluan analisis prediktif.
2. Merancang
suatu aplikasi businnes intelligence yang terintegrasi dan dapat digunakan oleh
kalangan eksekutif perusahaan pada setiap cabang.
3. Membantu
pengolahan informasi pada suatu perusahaan sehingga prosesnya menjadi lebih
akurat, efisien, dan hemat waktu.
4. Memperoleh
berbagai informasi mengenai laporan-laporan seperti subscriber, recharge, dan
revenue.
5. Mempermudah
para eksekutif dalam suatu perusahaan dalam mengakses berbagai macam laporan
subscriber, recharge, dan revenue.
6. Merancang
suatu aplikasi business intelligence yang memberikan laporan secara cepat bagi
kalangan eksekutif sehingga mereka dapat dengan segera mengambil keputusan.
2.7 Contoh Aplikasi System Business Intelligence (BI) di dalam Organisasi Kepolisian
2.7 Contoh Aplikasi System Business Intelligence (BI) di dalam Organisasi Kepolisian
Dalam pembangunan system Business Intelligence (BI)
di dalam organisasi Kepolisian bisa diterapkan dalam pengolahan data di
bidang Humas ( hubungan masyarakat ) Polri di tingkat Polda hingga ke
tingkat Mabes.BI digunakan dalam Penggunaan data di Humas tingkat Polda. Tugas dan peranan
Humas sangat penting dalam memberikan informasi kepada pimpinan selain
itu juga bisa dengan cepat untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan
dalam organisasi maupun kepada pelayanan masyarakat serta keterbukaan
informasi kepada publik. Oleh karena itu diperlukan system yang disebut
dengan BI dalam menyampaikan data atau laporan.
Untuk membuat Business Intelligence (BI)
Bidang Humas Polres hingga tingkat Polda sudah pasti membutuhkan
jaringan intranet, system pendukung dan beberapa aplikasi , Selanjutnya
dia dapat menyajikannya dalam bentuk tabel atau dalam berbagai bentuk
grafik yang dapat dipilih. Setelah report disajikan, user diberi
fasilitas untuk menyimpan tampilan report tersebut dalam bentuk excel,
xml, pdf, jpeg, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persaingan bisnis yang mengetat
menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas pesaingnya.
Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai
keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara
ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat
dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.
Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan
kinerja suatu organisasi. Kompetisi antar perusahaan semakin meningkat
dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan
memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin.
Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang
tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar
di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur
interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Sales Force Automation (SFA), dan Data Warehouse.
Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya untuk berinvestasi
pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat. Mereka dapat
menggunakan Business Intelligence sebagai suatu strategi dalam memenangkan
pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan
mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.
Daftar
Pustaka
1.
http://dwisulistiyo.wordpress.com/2012/11/02/pengertian-business-intelligence/
3.http://subaridargombez.wordpress.com/2008/09/30/business-intelligence-bi-membuat-hidup-data-lebih-hidup/
http://krisnaptik.wordpress.com
http://krisnaptik.wordpress.com
KOMENTAR:
Setelah membaca sumber dan membuat makalah ini, dapat dikatakan bahwa karena Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan untuk
aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan
menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan
perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat maka pelaku
bisnis mulai dari eksekutif, manajemen bahkan sampai ke operasional harus berperan
aktif juga dalam penerapan Businnes Intelligence ini. Perusahaan menggunakan
Business Intelligence untuk memperoleh lebih dalam lagi mengenai segala
informasi yang berhubungan dengan kinerja bisnis.
Pada era globalisasi, kompetisi antar
perusahaan semakin meningkat dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha
untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan
semaksimal mungkin. Karena
mereka menyadari bahwa
tidak ada pelanggan maka produk atau jasa yang mereka tawarkan, tidak laku dijual di
pasaran yang berarti nantinya berakibat pada tidak adanya pendapatan bagi
perusahaan dan akan mengalami kebangkrutan,
maka dengan beberapa teknologi dapat membantu
mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya, teknologi itu diantaranya Enterprise Resource Planning
(ERP), Supply Chain Management
(SCM), Sales Force Automation
(SFA), Data Warehouse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar